Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Mentan programkan hilirisasi kelapa, ngak ada lagi ekspor gelondongan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-07 00:41:32【Resep】655 orang sudah membaca
PerkenalanMenteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan data terbaru mengenai swasembada pangan,

kita hilirisasi nanti dari kelapa menjadi coconut milk, VCO, harganya bisa naik 100 kali lipat
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memprogramkan hilirisasi beberapa komoditas hortikultura termasuk kelapa dalam sehingga ke depan ngak ada lagi ekspor kelapa dalam bentuk utuh atau gelondongan.
Dalam jumpa pers di Kantor Presiden Kompleks Istana Kepresidenan RI Jakarta, Kamis, Amran menyebutkan komoditas lain yang juga menjadi sasaran hilirisasi pemerintah, yaitu kakao, mete, gambir, pala dan lada.
"Rencana kita hilirisasi kelapa ini ngak dijual gelondongan keluar negeri yang totalnya mencapai 2,8 juta ton. Kemudian, kita hilirisasi nanti dari kelapa menjadi coconut milk, VCO, harganya bisa naik 100 kali lipat. Kita hitung-hitung, rata-rata saja itu bisa menghasilkan Rp2.400 triliun. Kangakanlah separuh saja, kali 50, itu bisa menghasilkan Rp1.200 triliun devisa. Itu baru kelapa," kata Amran.
Kelapa dalam merupakan jenis pohon kelapa yang tinggi (tall coconut) dengan tinggi batang pohonnya mencapai 15 meter—30 meter, dan memiliki pangkal batang membesar yang disebut bole. Kelapa dalam umumnya digunakan untuk produksi kopra, minyak kelapa dan berbagai produk turunan lainnya.
Coconut milk yang disebut oleh Amran merupakan produk minuman alternatif susu (non-dairy product), dan VCO merupakan minyak kelapa murni yang dapat digunakan untuk pengobatan, campuran bahan makanan dan kosmetik.
Produksi kelapa dalam di Indonesia pada tahun ini, Amran menyebutkan mencapai 33 juta ton, naik dari produksi tahun lalu sebesar 29 juta ton.
Indonesia rata-rata mengekspor 2,8 juta ton kelapa per tahun dengan nilai mencapai Rp24 triliun.
Adanya program hilirisasi sejumlah komoditas hortikultura itu, Amran menjelaskan, bertujuan ingin menambah nilai tambah komoditas (added value), membuka lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan, dan mengurangi pengangguran.
"Added value-nya harus ada di Indonesia," ujar Amran.
Untuk langkah awal, Amran menyebut Kementerian Pertanian membagikan bibit-bibit gratis kakao, kopi, kelapa dalam, mete, pala, gratis untuk petani.
"Itu kurang lebih 800.000 hektare seluruh Indonesia, dan itu gratis. Ini akan membuka lapangan kerja, 1,6 juta orang dalam waktu paling lambat 2 tahun," kata Amran.
Amran menggelar jumpa pers di Kantor Presiden pada Kamis sore setelah mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto.
Dalam rapat itu, yang juga diikuti oleh Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, Amran melaporkan perkembangan swasembada beras, dan rencana hilirisasi sejumlah komoditas hortikultura.
Baca juga: Mentan Amran: Swasembada beras tercapai Desember 2025—Januari 2026
Baca juga: Mentan targetkan bongkar ratoon di Jawa capai 80.053 hektare
Baca juga: Kementan-BSSN perkuat kolaborasi keamanan siber pertanian Indonesia
Suka(11328)
Artikel Terkait
- Penulis "I Want to Die But I Want to Eat Tteokbokki" meninggal dunia
- Diabetes jadi penyebab perlemakan hati pemicu kanker hati
- IFSR catat 411 daerah raih predikat nol insiden MBG
- Hari pangan dunia untuk Asta Cita
- SPPG Kepri hentikan dua dapur MBG setelah hasil lab positif bakteri
- Kemenag: Sertifikat halal dorong kepercayaan konsumen dan daya saing
- 3 sumber protein nabati dan manfaatnya bagi tubuh manusia
- BKKBN laksanakan program PASTI percepat penurunan stunting di Kalbar
- Cara terhindar dari migrain ketika cuaca panas
- Luhut minta BGN perbaiki serapan anggaran dan bangun ekosistem MBG
Resep Populer
Rekomendasi

Waspada, tanaman pagar ini ternyata disukai ular termasuk jenis kobra

BGN sebut MBG telah serap satu juta tenaga kerja

BPKH: Pelaku usaha RI berpeluang garap 30 persen ekosistem haji

Hari Pangan Sedunia, bergandengan tangan membangun pangan

UNRWA: 300.000 siswa di Jalur Gaza akan kembali bersekolah

Penulis "I Want to Die But I Want to Eat Tteokbokki" meninggal dunia

Hari Pangan Sedunia: Ini tema dan acara Forum Pangan Dunia tahun 2025

Bangladesh, WFP berkomitmen tingkatkan pendanaan pengungsi Rohingya